TENIS LAPANGAN
MAKALAH
OLEH
ALAMSYAH
NIM F1101141021
PROGRAM STUDI PENJASKESREK
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2015
SEJARAH TENIS LAPANGAN
1.Pengertian Tenis Lapangan
Tenis lapangan adala permainan dengan menggunakan raket dan
bola. Dalam
olahraga yang juga disebut lawn
tennis ini, raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau
sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang
ditengah lapangan empat persegi panjang.
2. Sejarah
Tenis Dunia
Semula
sekitar abad 16 , tenis dimainkan di Itali, Perancis dan Inggris, ketika
lapangan permainannya dibangun di balik dinding-dinding istana kerajaan. Permainan tenis modern diperkenalkan
oleh Mayor Wingfield di Inggris pada tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona
Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung di
Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.
Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah bagi tenis.
Pada tahun itulah Dwight Devis bintang ganda Amerika Serikat menghadiahkan
sebuah piala perak untuk diperebutkan dalam turnamen antar Negara, yang
kemudian disebut “DEVIS CUP”. Dalam pertandingan internasional pertama antara
Amerika Serikat dan Inggris, Amerika unggul : 3 – 0.Kian populer dan majunya
olahraga tenis, tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation Internastionalde Lawn
Tennis” (Federasi Tenis
Internasional) pada Tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona
Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung di
Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.
3. Sejarah tenis Indonesia
Besar kemungkinan orang Belandalah
yang memperkenalkan tenis di Indonesia. Walaupun tidak mustakhil pula permainan
ini dibawa oleh pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar kepulauan
Nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga Negara Belanda
yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, sehingga kita tidak dapat
melacak mana diantara kedua perkiraan itu yang lebih besar.
Pada saat itu hanya kaum bangsawan
yang bisa memainkan tenis. Jumlah pemain pribumi mulai menibngkat pada tahun
1920-an seiring kian banyaknya murid-murid Indonesia memasuki sekolah-sekolah
menengah para siswa stovia, Rechts School NIAS pada gilirannya olahraga itu
dikenal secara luas.
Pada tahun 1934 diadakan semacam
kejuaraan nasional yang diadakan oleh De
Alegemeene Nederlandsche Lawn Bond (ANILTB)
di Malang Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu jaya. Pada partai tunggal
putra Soemadi melawan Samboeja dimenangkan Samboeja. Ganda putra Hoerip
bersaudara menggilas Bryan / Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda campuran Samboeja /
Soelastri mendepak Bryan / Schermbeek 6-4, 6-2.
Pada tanggal 26 Desember 1935 di
Semarang dicetuskan pembentukan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI). Bapak Budiyarto Martoatmodjo dianggap sebagai peletak dasar
utama pendirian oeganisasi PELTI. Ketika
menguraikan asas dan tujuan pendiriannya, ia mengatakan bahwa PELTI
sebagaimana organisasi kebanggaan lainnya, sama sekali tidak bersifat
mengasingkan diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja sama dengan persatuan
tenis manapun asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula, tujuan praktis
utama PELTI adalah mengembangkan dan memajukan lawn tenis di tanah air dan bagi
bangsa sendiri. Dengan cara ini lebih jauh diharapkan akan dicapai
tali persaudaraan yang erat diantara segala perhimpunan dan pemain tenis bangsa
Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi
keterangan dan bantuan dalam pembuatan lapangan tenis. Juga mengadakan dan
mengatur serta menyumbang bagi pelaksanaannya pertandingan, disamping berusaha
memasyarakatkan tenis itu sendiri.
BAB I
FASILITAS DAN PERALATAN TENIS
LAPANGAN
Tenis lapangan merupakan olahraga
permainan yang tergolong dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan
tenis lapangan masalah lapangan dan perlengkapan lain merupakan kebutuhan
primer.
Lapangan.
Dalam
pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
1.
Jenis permukaan rumput (Grass Court)
2.
Jenis permukaan keras (Hard Court)
3.
Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi :
1. Lapangan dengan
situasi terbuka
2. Lapangan dalam
situasi tertutup
Penggunaan lapangan tenis lapangan :
1. Untuk rekreasi /
olahraga rekreasi kesehatan, pembinaan prestasi
2. Tournament Amatir
dan Profesional.
Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun
internacional perencanaan tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang
sesuai dengan peraturan, menyangkut masalah :
· Masalah tanah
(bangunan)
· Bebas dari
polusi udara dari lingkungan kotor
· Mudah dicapai
transportasi
· Dekat dengan
penginapan
· Mudah airnya
dan ada listrik dan telepon
· Tidak dekat
dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
· Lapangan dibuat
minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre court
·
Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain
Ukuran lapangan
-
Untuk permainan tunggal (single) :
a.
Penjang = 23,77 m
b.
Lebar = 8,23
m
-
Untuk permainan ganda (double) :
a. Panjang = 23,77 m
b. Lebar =
10,97 m
Peralatan
1. Net
· Tinggi jala ditengah-tengah 910
mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah jala terdapat sehelai
pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan.
· Pita jala terbuat dari kabel
logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita
berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm
· Tiang jala terbuat dari kayu atau
besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis
samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
· Pita penarik jala/Net
dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu tetap.
Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
Bentuk net tunggal
Penempatan tiang net (K) 0,914 dari
Side Line Double
2. Bola
· Permukaan bola
harus licin dan tidak terdapat jahitan
·
Garis tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm
· Berat bola :
56,70 gram - 58,48 gram
· Mempunyai
kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari
ketinggian 2.450 mm.
3. Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya
tergantung pada ukuran tangan dan jari kita.
Ukuran stándar gagang
bermacam-macam, dalam perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu:
4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan
sebagainya.
Bagian dan ukuran raket tenis
Sedangkan raket yang pantas beratnya
menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam memilih raket :
- Untuk
anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
- Untuk
remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4 oz = ± 360 gram
- Untuk
remaja pria 13 – 13 1∕4 oz = ± 397 gram
- Untuk
wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz = ± 398 gram
- Untuk pria
13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ± 420 gram
Ada
bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip, ini tergantung
pada selera pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang
berlubang-lubang sehingga dapat menyerap keringat.
4. Pekaian
Pemain harus berpakaian pantas,
bersih dan rapi.
Untuk pemain putra :
- Kemeja
kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah
- Celana
pendek/celana olahraga
- Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak
rata tanpa tumit berwarna putih
Untuk pemain putri :
- Rok yang
berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
- Kaos (T-shirt) warna putih
- Celana pendek kombinasi blus juga baik
- Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih
BAB III
PERATURAN PERMAINAN TENIS
1. Sistem Permainan
1.1 Untuk
Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a. Best
of fifteen games
Siapa yang menang 8 games lebih dulu
dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight
Winning games.
b. Est
of three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana
setiap setnya hanya mencapai 6 game
c. Best
of three dengan short-sets-long
Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2
mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai)
1.2 Kejuaraan Internasional
a. Best
of three dengan long set
(berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran)
b. Best
of five dengan long set
(berlaku untuk partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5
set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5 – 5 harus diteruskan mencapai 7,
sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie breaker.
c. Kejuaraan
Devis Cup
Best of
three dengan long set, khusus untuk partai pria.
2. Peraturan Permainan
2.1 Toss
a. Pemain
yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat lebih
dulu.
b.
Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima
disebut receiver.
2.2 Sevice yang betul
a. Sebelum
melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line antara center
mark dan side line.
b. Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server
dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah dipukul.
c. Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh
dengan raket.
d. Selama melakukan service harus berdiri dibelakang
bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e. Bola
service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court pihak lawan
secara diagonal.
f. Service
dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika service
dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
2.3 Service Dinyatakan Salah (Foult)
a. Posisi
kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh base
line. Pelanggaran semacam itu disebut foot
foult.
b. Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan
atau lari.
c. Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh
permanent fixture (kecuali net dan strap)
d. Dalam
usahanya service raket tidak mengenai bola.
2.4 Service Harus Diulang (Let)
a. Bila bola
service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service court pihak lawan
yang benar.
b. Bila bola
service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang
dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c. Bila
receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah dating.
2.5 Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila
sudah dilakukan service sampai tercapai nilai, kecuali ada pernyataan foult
atau let dari umpire.
2.6 Bola
Dimainkan Dengan Baik
a. Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas
lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side.
b. Bola
menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam
lapangan yang benar.
c. Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya
menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.
d. Setelah memukul bola, raket pemain melewati net,
dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
e. Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola
itu menyentuh benda lain di lapangan.
f. Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi
memantul kembali.
3. Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.
3.1 Pada akhir tiap game selalu ganti service (pindah
bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil diadakan pertukaran tempat.
3.2 Jumlah
set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal 3.
3.3
{armainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai pertandingan
berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit.
3.4 Service pertama
pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan giliran sejak games
ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi game harus diadakan
ganri service/pindah bola.
4. Nilai
4.1 Nilai permulaan dinyatakan
dengan angka 0
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka
15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka
30
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka
40
Nilai ke-4 berarti games
4.2 Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan
diteruskan sampai selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat
satu nilai lagi setelah deuce.
4.3 Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike atau one in. Sedangkan bila receiver yang mendapat
nilai disebut adreceiver atau
one out.
4.4 Pemain kehilangan nilai :
a. Bila ia tidak dapat memukul
kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di lapangan.
b.
Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai permanent
fixture.
c. Bola dipukul menyentuh raket
lebih dari satu kali.
d. Tangan, badan, atau raket
menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama bola masih in play.
e. Men-volly bola yang belum
melewati net.
f.
Bola menyentuh badan sendiri.
g. Melemparkan raket ke bola.
5. Service Memperoleh Nilai
5.1 Bila bola yang tidak dinyatakan
let menyentuh receiver termasuk benda yang dipakainya, sebelum bola jatuh di
lapangan.
5.2 Jika receiver kehilangan nilai.
6. Receiver Memperoleh Nilai
6.1 Bila server dua kali
berturut-turut membuat kesalahan.
6.2 Jika server kehilangan nilai.
7. Permainan Double
7.1 Ketentuan-ketentuan tersebut
diatas berlaku pula untuk permainan double/ganda, hanya lapangan permainan
double/ganda lebih besar 4 1∕2 feet pada sisi dibandingkan dengan permainan
single.
7.2 Urutan pemain yang melakukan
service maupun yang menerima service pada permulaan tiap set pada permainan
double/ganda harus telah ditetapkan.
7.3 Service dinyatakan salah, bila
bola menyentuh partner dari server. Tetapi bila bola menyentuh partner dari
receiver sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
7.4 Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap
pasangan. Dan jika kawannya menyentuh bola yang masih in play baik dengan raket
maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan mendapat nilai.
BAB IV
CARA MELAKUKAN SERVIS
Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena
itu, pukulan pionir ini sangat penting bagi kita untuk dapat menguasainya.
Sebenarnya terdapat beberapa teknik servis. Namun yang akan saya paparkan di
sini hanya dasarnya saja dan tentunya disertai oleh ilustrasi agar mudah untuk
dimengerti.
Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan
ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar
bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk
servis adalah agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda
dapat melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss
hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.
Adapun tahap untuk melakukan servis adalah:
Berdirilah di belakang garis baseline dan pusatkan
pikiran anda untuk mengarahkan bola pada daerah servis lawan. Posisi kaki kiri
di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki paralel dengan garis
baseline. Grip yang dipakai untuk melakukan servis dalam hal ini adalah grip
continental.
Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala
anda setinggi kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda
yang melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada
saat ini transfer berat badan anda ke kaki belakang.
Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu
fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai
patokan dalam memukul bola.
Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket
diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan anda dari kaki belakang ke
kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis anda.
Setelah kontak dengan bola lakukan followthrough dan
bersiap kembali pada posisi untuk melakukan pukulan berikutnya.
Untuk melakukan servis yang konsisten dan terarah memang
agak sulit bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan terbiasa
melakukan pukulan servis. Di dunia tenis profesional, pemegang servis merupakan
sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan melalui servis
yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional seringkali kita jumpai
servis malah merupakan kerugian dan seringkali poin terbuang percuma karena dua
kali membuat kesalahan ( double fault ).
BAB V
PUKULAN-PUKULAN DALAM PERMAINAN
TENIS
Dalam permainan tenis, agar dapat
menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita harus menguasai tentang
berbagai macam pukulan.
Khusus bagi para pemula, beberapa
macam pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah :
1. Serve
2. Drive
3. Volley
4. Lob
5. Smash
6. Drop
7. Slice
Shot
8. Chop Shot
1. Serve
Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk
memulai pertandingan. Pukulan ini merupakan satu-satunya pukulan yang
menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima bola, atau pemain akan kehilangan
haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena itu, service
dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server tetap
akan menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal, server
akan kehilangan haknya untuk menguasai bola, berarti server akan berpindah ke
pihak lawan.
Ada tiga jenis utama dalam melakukan service :
1.1 Slice
1.2 American Twist
1.3 Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya mempunyai dasar yang sama
mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian bola, namun mempunyai
perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses lanjutannya.
Dasar pukulan service
a. Sikap berdiri
Sikap berdiri yang baik untuk
melakukan service, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan base line, kaki
kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1∕2 cm di
belakang base line untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25 – 45
cm di belakang kaki kiri. Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket harus
dipegang di depan kearah net, pergelangan setinggi dada dan muka raket setinggi
wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.
b. Lambungan bola
Untuk melakukan service bola dilambungkan
ke atas. Lambungan harus pada tempat yang sama dan ketinggian yang
sama serta diiringi ayunan raket. Kebiasaan memegang tiga bola sekaligus dengan
cara bola kedua dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak
tangan, bola ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari.
Cara memegang ketiga buah bola
c. Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha
kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat badan. Pada waktu raket melewati kaki
kanan , pindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan
lutut sedikit ditekuk. Raket
bergerak kebelakang atas membentuk lingkaran sampai sampai kepala raket
setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas,
pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk
garis lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan
kerat badan kedepan dan pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan
pukulan.
1.1 Slice
Cara melakukan :
- Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas
bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke kiri.
- Raket dilecutkan dengan keras dari
pergelangan.
- Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada
waktu bola melayang.
- Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit
diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun secara diagonal dengan
garis pinggir.
Slice service
1.2 American Twist Service
Cara melakukan :
- Pegangan raket sama
dengan pukulan backhand
- Lambungan bola sedikit
ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di atas kepala.
- Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian
belakang dengan sedikit slice dari kiri ke kanan.
American Twist Service
1.3 Flat atau Cannon Ball Service
Yang dimaksud flat atau cannon ball
service adalah pukulan permulaan yang sangat keras.Perbedaan antara slice dan flat hanyalah pada saat pukulan,
pergelangan pada gerak akhir diputar sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka
raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan tepat akan menghasilkan
sedikit spin (putaran) bola.
2. Drive
2.1 Forehand drive
Forehand
drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada
tiga cara genggaman
forehand
drive :
1)
Eastern forehand.
Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang.
Eastern forehand
2) Continental Forehand
Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan
gagang diputar sekitar seperdelapan putaran.
Continental forehand
3)
Western Forehand
Telapak
tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut
dengan cara continental.
Western forhand
Ada lima macam gerak dasar forehand :
a. Cara berdiri.
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki
kangkang santai, berat badan ditengah kedua kaki.
b. Ayunan belakang
Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang
dengan gerakan rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan kanan
kemudian pindahkan berat badab ke kaki belakang.
c. Ayunan depan
Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan
sedikit di bawah tinggi bola sesudah melambung, hingga ayunan depan akan
sedikit bergerak baik ke atas ataupun ke bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan
terjadi top spin.
d. Saat pukulan
Pada saat raket mengayun ke
depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada ketinggian bola dan rata
serta datar pada saat bola membentur senar raket. Pegangan harus kuat. Pada
saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas, bukan dari pergelangan ,
hal ini akan memberikan top spin pada bola.
e. Gerak lanjut
Saat selesai melakukan pukulan,
gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke depan atau ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri dan
dengan mengangkat tumit sedikit dari tanah.
Dasar gerakan forehand dari siap
sampai gerak lanjut
2.2 Backhand drive
Backhand drive adalah pukulan dari sebelah
kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila kidal). Hampir semua pukulan
backhand memakai pengangan eastern.
Ada lima macam gerak dasar backhand :
a. Sikap
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki
kangkang santai, berat badan ditengah kedua kaki.
b. Ayunan kebelakang
Raket diayun
kebelakang kiri setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri , seakan-akan punggung
hampir setengah putaran dari net.
c. Ayunan ke muka
Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian
ayunkan lengan dan raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan
bola yang datang atau sedikit di bawahnya.
d. Saat benturan
Bola yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10
– 15 inci di muka pinggul kanan, dan pinggul tidak ditarik ke belakang.Saat
perkenaan dengan bola ayunan harus cepat dan tepat dengan badan berputar ke
bola, dengan cara memutarkan bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki
kanan, lutut kanan ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke
dalam.
e. Gerak lanjut
Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus
mengikuti jalannya bola.
Dasar
gerakan backhand dari siap sampai gerak lanjut
3. Volley
Volley adalah pukulan sebelum bola
menyentuh lantai.
3.1 Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket
sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk, kepala raket tidak
boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan
dan pegangan raket kuat.
Forehand volley dari siap sampai
gerak lanjut
3.2 Backhand volley
Posisi bahu kanan mengarah ke net,
kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu kiri. Siku kanan setinggi bahu,
kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak sedikit ke bawah. Pergelangan
harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.
Backhand volley dari siap sampai
gerak lanjut
4. Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke
atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan bola melewati
kepala lawan, jika dia bermain dekat net.
Ada dua macam lob :
a. Lob
rendah (low lob)
Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola
dilambungkan tinggi, sehingga lawan tidak dapat menjangkau.
b. Lob
tinggi (high lob)
Lob ini
dilakukan untuk memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi.
4.1 Forehand lob
Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas
depan. Pukulan dengan lunak dan gerakan lanjutan ke atas.
Forehand lob dari siap sampai gerak
lanjut
4.2 Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada
saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus terus menuju arah
bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.
Backhand lob dari siap sampai gerak
lanjut
4.3 Lob volley
Lob volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam
volley, dan lawan berada dekat net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand
maupun backhand. Perbedaan hanya saat memukul bola tanpa menyentuh tanah
terlebih dahulu.
5. Smash
Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola
dalam titik tertinggi, bisa juga dengan sedikit lompatan.
Smash dari siap sampai gerak lanjut
6. Drop Shot dan Stop Volley
6.1 Drop shot
Drop shot adalah pukulan ground
stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola jatuh hanya
sedikit saja melewati net.
Cara melakukan dengan pegangan
raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah akibat dari gerak pergelangan
tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical.
Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam
pukulan ini tidak diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti
halnya forehand dtau backhand.
Drop shot forehand dari siap sampai gerak
lanjut
6.2 Stop volley
Jika bola mengenai raket, raket
harus dipegang dengan kokoh, dan agak ditarik kebelakang. Muka raket harus
terbuka saat perkenaan agar dapat mengakibatkan backspin. Pukulan ini hanya
dilakukan dengan gerakan pinggang tanpa dengan backhswing atau gerak ke depan
dari raket.
Backhand stop volley dari siap
sampai gerak lanjut
7. Slice Shot
Slice shot adalah pukulan penangkis yang bertujuan untuk mengubah jalannya
permainan, atau terhadap pemain yang tidak gemar berlari atau memukul dengan
spin. Pukulan backhand slice diawali dengan pukulan dari kiri ke kanan yang
akan mengakibatkan bola berputar pada arah yang sama dan menggelinding
kesebelah kiri. Pukulan ini memerlukan pergelangan tangan yang kuat, raket yang
terbuka dan gerak lanjut yang memanjang kea rah lajunya bola.
Backhand slice dengan ayunan
belakang sampai gerak lanjut
8. Chop Shot
Chop shot adalah merupakan pukulan
yang melambung (ground stroke). Cara melakukan raket agak ditarik kebelakang
lebih tinggi, kira-kira di atas jalannya bola yang dating dan tidak boleh
lebih. Chop shot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Deep chop atau underspin drive
Pukulan ini untuk mengatasi bola
yang melambung tingi dimana kita membuat sudut lurus lewat net.
b. Soft Chop
Pukulan ini hanya dilakukan bila
kita berdiri dekat dengan net dan lawan memukul bola jauh ke dalam. Pukulan ini
ditujukan untu menjatuhkan bola dekat net dan dimainkan lurus. Oleh karena itu,
bola harus jatuh jauh dari posisi lawan.
BAB V
PETUGAS PERTANDINGAN DAN WASIT
A. PETUGAS PERTANDINGAN
1.1 Ketua Pertandingan
Tugas
a. Menghimpun dana dan biaya serta semua kemampuan
yang diperlukan oleeh tournament.
b. Menyiapkan, menyusun, mengesahkan anggota
pelaksana pertandingan.
c. Memimpin, mengkoordinir aktivitas anggota staf
Panitia Pelaksana Pertandingan di bidang masing-masing.
Tanggung jawab Kepada Ketua Umum PB PELTI
1.2 Wakil Ketua Pertandingan
Tugas
Membantu tugas Ketua
Pertandingan.
Tanggung jawab kepada
Ketua Pertandingan
1.3 Sekretaris Umum
Tugas
a. Membuat surat undangan para pemain
b. Membuat surat undangan para tamu
c.
Mengajukan surat ijin kepada pemerintah untuk pertandingan yang akan
dilaksanakan
d. Membuat
surat-surat perjanjian kepada yang terkait dengan penyelenggaraan pertandingan.
e. Menerbitkan buku pertandingan dan cetak-mencetak
lainnya yang ada hubungannya dengan kegiatan tournament
f. Bertindak
sebagai pendamping ketua pertandingan bila jumpa press
g. Membuat
dokumen seluruh proses dan hasil penyelenggaraan tournament.
Tanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua
pertandingan.
1.4 Bendahara
Tugas
a. Menyusun pembukuan keuangan
b. Melaksanakan pembayaran seluruh aktivitas dan
kebutuhab tournament termasuk pembayaran hadiah uang kepada pemenang.
c. Membuat
neraca anggaran yang telah dikeluarkan
Tanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua
pertandingan
1.5 Ketua Bidang Dana / Logistik
Tugas
a. Mencari / mengumpulkan dana dari semua donatur
b.
Merencanakan, membuat anggaran biaya dan kebutuhan umum yang diperlukan oleh
masing-masing bagian dari staf Panitia Pertandingan.
c.
Mengontrol, meminta pertanggung jawaban atas biaya yang dikeluarkan oleh
masing-masing bagian.
d. Memuat
pertanggung jawaban keuangan pada penutupan tournament
Bertanggung jawab pelaksanaan tugasnya
kepada ketua pertandingan.
1.6 Ketua Bidang Pelaksanaan
Pertandingan
Tugas
a. Menyusun
daftar peserta pertandingan
b. Membuat rencana waktu dan jadwal pertandingan
c. Menentukan jumlah petugas lapangan dalam
pertandingan
d.
Menyiapkan personal untuk mengisi Staf
Tournamet Desk, Information Desk beserta
fasilitasnya
e.
Menyediakan ruang khusus untuk refose dan Tournament Official yang lain
f.
Menyediakan peralatan petugas lapangan dalam pertandingan
g.
Menyediakan bola untuk pertandingan dan latihan yang dilayani oleh ball keeper.
h.
Menyiapkan jumlah lapangan
i.
Menyediakan dokter dan paramedic dan ambulance
Bertanggung jawab atas tugasnya kepada ketua pertandingan
1.7 Ketua Tournament Desk dan Para Pembantunya
Tugas
a. Menyusun rencana pertandingan untuk semua event
sesuai dengan hasil undian
b. Menyusun
order of play untuk tiap jenis pertandingan sebelum pertandingan dimulai
c. Membuat
perubahan acara pertandingan bila keadaan memerlukan
d. Membuat
pelaksanaan pembuatan seeding dan undian yang menjadi wewenang dari referee
e. Membuat
publikasi mengenai hasil pertandinganuntuk umum
f. Menyusun
laporan hasil pertandingan kepada ketua bidang pelaksana pertandingan
(Tournament Director)
Bertanggung jawab kepada ketua pelaksana pertandingan
1.8 Ketua Bidang Dokumentasi
Tugas
a. Menyediakan formulir bagi para petugas lapangan
pertandingan
b. Mencatat hasil pertandingan dan menyebarkan kepada
yang berkepentingan
c. Mencatat dengan teliti nama-nama dan alamat pemain
Bertanggung jawab kepada ketua
(tournament desk)
1.9 Ketua Bagian Publikasi
Tugas
a. Mengisi
scooring sheet dengan nama pemain yang bertanding
b. Membuat
daftar pemain di scooring board
c. Menerima
hasil pertandingan dari wasit
Bertanggung jawab kepada ketua
(tournament desk)
1.10 Ball Keepers (pemberi bola)
Tugas
a.
Menyiapkan dan membagi bola kepada pemain yang sedang bermain
b. Mencatat semua pengeluaran / pengambilan bola yang
dipakai
Bertanggung jawab kepada ketua
(tournament desk)
1.11 Court Sensus
Tugas
a. Ikut
aktif dakam perencanaan kebutuhan lapangan pertandingan dan latihan, memeriksa
hasil-hasil agar selesai tepat waktu dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh ITF
b.
Menyediakan papan khusus di ruang pemain yang memuat jadwal, hasil pertandingan
dan perubahan acara
1.12 Referee
Tugas
a.
Menegakkan peraturan pertandingan yang ditetapkan ITF
b.
Menentukan seeding dan drawing secara terbuka bersama dengan ketua pertandingan
c. Menjaga agar semua rencana berjalan lancer
d. Memperhatikan pertandingan karena gangguan cuaca, ganguan
penonton dan bencana alam
Bertanggung jawab kepada ketua
pertandingan, ITF / MIPTC paling lambat 2 hari setelah pertandingan
1.13 Assisten Referee
Tugas
a. Membantu
semua tugas referee
b.
Bertanggung jawab terhadap referee
1.14 Ketua Bidang Umum dan para
anggota staf pembantunya
Tugas
a.
Menyediakan Board dan Lodging bagi para pemain dan official sesuai dengan yang
ditentukan
b.
Menyiapkan kendaraan bagi pemain dan official sesuai dengan jadwal
c. Mencata jumlah dan keberhasilan lavatories bagi para
pemain dan oficial
d. Medical
Support (dokter) bagi pemain di luar lapangan
Bertanggung jawab kepada ketua
pertandingan (tournament Chairman)
1.15 Kepala Bagian “Guide” dan “Lison”
Tugas
a. Memberi keterangan kepada para pemain dan oficial
tempet yang representatif untuk belanja dan pariwisata
b. Bertindak sebagai guide dan lison bila diperlukan
Bertanggung jawab kepada ketua
bidang umum pertandingan
1.16 MC (Master of Ceremony)
Tugas
a. Bertindak
sebagai MC sewaktu acara pembukaan
b.
Menyiapkan ruang untuk pembukaan , rapat dengan para tim kaptem dan pemain dan
ruang seeding dan drawing.
c. Mengatur jalannya upacara pemberian hadiah kepada
para pemenang
d. Reservation Ticket (pulang)
Bertanggung jawab terhadap ketua
bidang umum pertandingan
1.17 Ketua Bidang Keamanan
Tugas
a. Menjaga
keamanan para pemain dan official dilapangan maupun di penginapan
b. Menjaga keamanan barang-barang, kendaraan para
tamu pemain dan oficial
c. Menjaga bahwa semua peraturan keamanan ditaati
oleh para penonton, pemain dan oficial
Bertanggung jawab terhadap ketua
bidang umum pertandingan
B. WASIT
Sebelum pertandingan :
1. Di luar lapangan
- Mempunyai
mental yang siap
- Melengkapi
score card
- Mengetahui jumlah bola, pertukaran bola, tie break
- Memeriksa
perlengkapan, stop watch dan lain-lain
- Tepat waktu pada pertandingan yang akan di pimpin
2. Di luar lapangan
Periksa :
- Tinggi net
- Single stick
- Posisi kursi wasit
- Jumlah bola yang digunakan
- Bola bekas
- Kondisi lapangan
Saat akan mulai pertandingan
1. Pertemuan / meeting :
- Bawalah pemain ke net
- Periksa pakaian pemain
- Informasi ke pemain : jumlah set, tie break, jumlah
bola dan informasi lainnya yang relevan
- Putar / spin coin undian
2. Mengumumkan :
Pemanasan :
- Dua menit
- Satu menit
- Waktu,
siap untuk main, A service, play / mulai
Selama pertandingan
- Menentukan
semua yang menyangkut tentang fakta / kenyataan
- Merubah /
overrule kesalahan yang jelas
- Menetapkan
pertama kali yang menyangkut maswalah rule / peraturan
-
Bertanggung jawab terhadap pengecekan bekas bola
-
Mengendalikan / mengontrol penonton
- Jika perlu merubah atau mengganti posisi linesmen
- Menetapkan apakah lapangan dapat / pantas digunakan
untuk kelanjutan permainan
- Mengumumkan score
- Bertanggung jawab terhadap pergantian bola
- Menjamin bahwa permainan tetap berlangsung
- Menekankan
/ menerapkan prosedur yang tepat untuk injuri / kecelakaan
- Menekankan
/ menerapkan code of conduct (hukuman)
Setelah pertandingan
- Tinggalkan kursi secepat mungkin dan keluar dari lapangan
- Jangan berbicara kepada pemain
- Lengkapi
Score Card dan Point Penalty System.
ISTILAH TENIS
A
Ace – Servis yang dilakukan pemain
dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan.
Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan
tenis terhadap masing-masing pemain.
Advantage – Poin ketika seseorang telah
mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu poin lagi untuk memenangkan sebuah
game.
All-court – Tipe permainan yang menggabungkan
seluruh tipe yang ada di tenis termasuk serve and volley, dan baseline.
Alley – Daerah pada lapangan tenis
diantara garis single dan double.

Approach shot – Pukulan yang digunakan
sebagai set up sebelum pemain maju ke depan net, umumnya
menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan dalam
suatu reli.
ATP – Association
of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional.
ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat
pemain ATP berdasarkan poin yang dikumpulkan mulai pada
awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir tahun akan bertarung
pada ATP Tennis Masters Cup.
Australian formation – Formasi yang digunakan di
permainan ganda dimana pemain yang berada di depan net berdiri di tengah net
untuk menghadang bola return yang datang menyilang (cross court).
B
Backhand – Jenis pukulan tenis dimana
punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul
bola menggunakan bagian belakang dari raket.
Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau
underspin), pukulan yang memberikan efek putaran ke belakang setelah bola
dipukul.
Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis
dimana raket diayunkan ke belakang dalam rangka persiapan untuk memukul bola
dengan ayunan ke depan.
Bagel – kemenangan atau kekalahan set
dengan skor 6-0.
Ball Person – Seseorang (laki-laki atau
perempuan) yang bertugas untuk memungut bola pada pertandingan tenis.
Baseline – daerah di luar garis akhir dari
zona permainan di dalam lapangan tenis.

Baseliner – Tipe permainan yang sering
bermain di daerah baseline dan sangat mengandalkan kualitas pukulan
groundstroke-nya.
Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga,
umumnya memberikan keuntungan bagi pemain yang melakukannya.
Block – Sebuah pukulan bertahan yang
menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika melakukan pengembalian servis
(return).
Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set
dengan skor 6-1
Break – Memenangkan game
dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break.
Break back – Memenangkan game dalam posisi
menerima servis setelah sebelumnya kehilangan game dalam posisi memegang
servis.
Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat
melakukan break (atau pada posisi skor 30-40);double break point/ two break
points pada skor of
15-40; triple break point pada skor 0-40
Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki
ayunan dari bawah ke atas dan tidak melakukan followthrough seperti yang normal
(ayunan melintasi badan) melainkan berakhir di sisi badan yang sama.
Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain
otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa melawan pemain lain.
C
Call – Penilaian dari hakim garis yang
mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan.
Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan
sebuah pukulan servis yang flat dan keras.
Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang
mendarat di pertemuan antara garis batas permainan single dengan garis servis.
Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan
pukulan sidespin dan underspin.
Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat
mengajukan peninjauan ulang terhadap bola yang dianggap keluar kepada wasit
dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.
Challenger – Turnamen yang memiliki level di
bawah turnamen ATP. Pemain yang berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk
dapat bermain di turnamen kelas ATP.
Chip – memblok pukulan dengan underspin.
Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan
pukulan underspin dalam mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh
pergerakan ke depan net.
Chop – Pukulan dengan underspin yang
ekstrim.
Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian
dari bola jatuh di garis permainan.
Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi
badan yang paralel dengan garis baseline.
Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain
melakukan pelanggaran dengan cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau
memukul bola dengan keras tidak dalam permainan. Pelanggaran pertama akan
diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti pengurangan poin, ketiga
diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di hentikan untuk
kemenangan lawan.
Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang
cenderung defensif.
Court – Lapangan yang memiliki ukuran
tertentu untuk memainkan permainan tenis.
Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah
area permainan lawan.
Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke
daerah lawan. Dapat dilakukan dengan maksud baik atau bermusuhan. Seringkali
dalam permainan tenis di lapangan tanah liat pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh
keputusan wasit.
Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk
mendeteksi apakah bola servis yang dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini
segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis servis.
D
Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain
mendapatkan keuntungan dari pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian
bergulir ke daerah lawan.
Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat
garis baseline.
Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain
harus merebut dua poin berturut-turut untuk memenangkan sebuah game.
Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut
masing-masing pemain.
Dink – Pukulan yang lamban dan tidak
bertenaga.
Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat.
Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0:
lihat Bagel
Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada
saat melakukan sevis.
Doubles – Permainan tenis yang dimainkan
oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi lapangan.
Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah
permainan lawan.
Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan
dan jatuh di dekat net untuk
memancing pemain berlari ke depan.
Drop volley – Pukulan drop shot
yang dihasilkan dari voli.
F
Fault – Kesalahan pada pukulan servis
dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju.
First Service – Pukulan servis pertama dari dua
kesempatan pukulan yang diberikan kepada pemain untuk memulai permainan.
Flat – e.g. Pukulan yang tidak atau sedikit
sekali memiliki efek spin pada bola.
Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan
tenis setelah bola dipukul.
Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat
melakukan servis melakukan pelanggaran dengan cara kakinya menginjak atau masuk
ke daerah permainan sebelum bola servis dipukul.
Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan
pukulan yang susah dijangkau sehingga bola bergulir keluar.
Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di
mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul
bola dengan ayunan yang datang dari belakang badan pemain serta bagian depan
raket menghadap bola.
G
Game point – Situasi dimana pemain yang sedang
memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan
gane.
Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan
poin
Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan
menjadi merebut emas pada Olimpiade.
Grand Slam – Turnamen tenis yang paling
bergengsi di seluruh dunia: Australian Open, French Open, Wimbledon dan French
Open.
Groundies – lihat Groundstroke
Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand
yang dilakukan setelah bola memantul.
H
Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau
menengah.
Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi
terutama untuk bertahan.
Half volley – Pukulan volley yang dilakukan
tepat setelah bola memantul.
Head – (racket) Bagian dari raket yang
terdapat senar.
Hold – Memenangi game pada posisi servis.
I
I-formation – (in doubles) Formasi pada
permainan ganda diman kedua pemain berdiri pada sisi yang
sama sebelum memulai permainan/melakukan servis.
Inside-out – Berlari ke arah sisi yang
berlawanan dan memukul bola menyilang.
Inside-in – Berlari ke arah sisi yang
berlawanan dan memukul bola lurus.
Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin
dari dua kali servis break.
ITF – the
International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia.J
Jamming – Pukulan servis atau pengembalian
yang mengarah ke badan lawan.
K
Kick serve – Tipe pukulan servis yang
menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola yang lebih tinggi dari biasanya.
L
Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan
rumput, Asal mula permainan tenis yang dimainkan di lapangan rumput.
Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis
masuk namun menyentuh net sehingga pemain harus mengulang servisnya kembali.
Let – Istilah yang digunakan apabila
terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain masuk ke dalam lapangan kita
pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu harus
diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain
dan masuk ke lapangan.
Line judge – Seseorang yang ditugaskan
untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian tenis. Orang ini dapat memberikan
penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar permainan namun keputusannya
tetap berada di bawah seorang wasit.
Lob – Pukulan dimana bola
melambung jauh di atas net.
Love – skor 0 (nol). Dipercaya
berasal dari bahasa Perancis “l’ouef” yang artinya harfiahnya telur atau nihil.
Love game – Game yang dimenangkan dengan telak
tanpa membuat lawan mencetak skor.
Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung
masuk ke dalam babak utama karena pemain yang seharusnya masuk mengundurkan
diri.
M
Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang
dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan dapat diputar ulang untuk melihat masuk
atau keluarnya bola terutama di ujung garis baseline
dalam permainan tenis.
Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan
satu poin untuk memenangkan sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut
dalam posisi servis untuk memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving
for the match” dan bila dalam posisi pertandingan final untuk
memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for Championship“
Mini-break – memenangkan poin pada posisi
menerima servis saat tie break.
Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai
daerah sweet spot pada raket tenis.
Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran
(laki-laki, perempuan vs laki-laki, perempuan).
Moonball – pukulan setengah melambung yang
dilakukan dengan topspin.N
Net–
Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan
pada tiang di sisi lapangan.
Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara
maju ke depan net.
New balls – Satu set bola baru untuk
menggantikan bola lama yang telah aus dalam sebuah permaian tenis; pemain yang
memegang servis dengan bola baru diharapkan menunjukan bola tersebut atau
memberi tanda kepada pemain lain.
No-Man’s Land – Daerah pada lapangan tenis yang
terletak di antara garis servis dan baseline.
O
Open stance – Memukul bola dengan posisi badan
paralel terhadap garis baseline dan menghadap lawan.
Out – Semua bola yang jatuh di luar
daerah permainan.
Overhead – (atau: ‘smash’) Situasi dimana pemain memukul bola
di atas kepalanya; bila pukulannya keras maka disebut “smash“.
Overrule – Keputusan wasit untuk
menganulir penilaian dari hakim garis.P
Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain
lawan pada saat dia berada di depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob.
Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang
menuju ke arah partner kita dalam permainan ganda.
Point – Periode saat permainan dimulai
dengan servis yang masuk hingga akhir bola keluar.
Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif
untuk melakukan winner dan hanya mengembalikan bola saja.
Putaway –
Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan.Q
Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding
untuk memperebutkan tempat ke babak utama.
R
Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola
dengan gagang yang panjang dan memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung
serta dilengkapi oleh senar ditengahnya.
Rally – (Following the service of a tennis
ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung dan masing-masing pemain
bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari daerah permainan karena
kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah permainan lawan tanpa
bisa dijangkau oleh pemain tersebut.
Receiver – Pemain yang menerima pukulan
servis.
Referee – Seseorang yang bertanggung jawab
untuk menjadi wasit dalam pertandingan.
Retriever – Pemain baseliner dengan gaya
permainan bertahan.
Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki
perempat final dimana tersisa 16 pemain yang berkompetisi.
Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain
tereliminasi setelah dua kali menelan kekalahan.
S
Second Service –
Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis.
Serve – (atau ‘service‘) Pukulan
untuk memulai permainan.
Service game – Sebuah game dimana pemain memegang
servis.
Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan
servis keras yang diikuti oleh pergerakan ke depan net untuk melakukan voli.
Set point – Situasi dimana pemain hanya
membutuhkan satu poin untuk memenangkan suatu set.
Shank – Kesalahan dalam memukul bola
dimana bola mengenai rangka dan bukan senar dari raket sehingga
bola keluar daerah permainan.
Singles – Permainan tenis yang dimainkan
oleh dua orang pemain yang saling berhadapan.
Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak
tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put away” atau mengakhiri poin.
Slice – (reli) memukul bola dengan
underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin.
Smash – Variasi dari pukulan overhead
dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk
diterima lawan.
Spank – Pukulan flat yang keras dan
bertenaga.
Spin – Rotasi bola akibat efek dari
pukulan pada saat bola melambung di udara.
Split step – Teknik footwork yang melakukan
langkah-langkah kecil tepat sebelum akan memukul bola.
Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik
memukul bola ke sudut, baik itu di tengah garis servis maupun di persimpangan
antara garis servis dengan sisi garis permainan single.
Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan
forehand; umumnya digunakan pada posisi bertahan.
Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan
mematikan.
Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa
kehilangan satu set pun.
Strings – Material yang dikaitkan pada
kepala raket untuk memukul bola.
Stroke – memukul bola.
Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket
yang disenar yang merupakan tempat ideal untuk memukul bola.
T
Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam
suatu permainan tenis karena mental yang buruk atau alasan lain.
Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang
terbuat dari bahan karet berisi udara dan dilapisi oleh serat bulu sintetis.
T – Garis perpotongan antara garis
tengah dengan garis servis dan membentuk hurf T.
Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam
ruangan yang berbentuk kubah.
Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh
pemain pemula karena teknik yang kurang sempurna atau memakai raket yang
menyalurkan getaran pukulan ke tangan.
Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus
pada posisi skor 6-6 untuk menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang
lebih dulu mendapatkan poin 7 dengan marjin 2 angka yang akan menjadi
pemenangnya.
Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran
bola ke depan dengan laju bola bersifat parabolik
Touch – Terjadi apabila bagian badan dari
pemain menyentuh net pada saat bola masih dimainkan.
Tramline – Garis di sisi lapangan yang
membatasi daerah permainan single atau ganda.
Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan
cara memukul bola diantara kaki atau selangkangan. Biasanya dilakukan oleh
pemain yang menerima lob pada saat maju ke depan. Pukulan ini pertama kali
dipopulerkan oleh Yannick Noah.
Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan
antara pukulan slice dengan topspin sehingga menghasilkan bola yang bersifat
parabolik dan memantul tinggi di daerah lawan.
U
Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan
mengakibatkan bola mengambang serta memantul rendah di permukaan lapangan.
Umpire – (during play) – Seseorang yang
ditugaskan memimpin pertandingan sebagai wasit utama dan umumnya duduk di kursi
yang tinggi di sebelah net.
Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari
posisi bawah bahu. Pada level profesional servis jenis ini dianggap sebagai
penghinaan sebagaimana yang dilakukan oleh Martina Hingis dalam beberapa
kesempatan.
Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas
dasar kesalahan pemain sendiri dan bukan karena tekanan dari pemain lawan.
V
Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan
diantara senar dan berguna untuk mengurangi getaran pada saat raket memukul
bola.
Volley – Forehand atau backhand yang
dilakukan tanpa menunggu bola memantul terlebih dahulu.
W
Walkover (WO) - Walkover atau biasa disebut WO
adalah kemenangan tanpa perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika
pemain lawan tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera.
Whiper Wip -
Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh pemain modern
saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk kipas.
Wild card – Sebuah situasi khusus dimana
pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada suatu turnamen walaupun
peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam turnamen tersebut.
Winner – Pukulan yang tidak dapat
dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan servis yang dapat dijangkau
namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan menghasilkan poin.
WTA – Women’s Tennis Association, Asosiasi
tenis wanita profesional.